Minggu, 10 Januari 2016

pantai NGETUN yang GETUN

GETUN diPANTAI NGETUN PINDAH KE WATU LAWANG


 

Haiii,,, haiii gaees, Jumpa lagi dengan daku. Gimana kabarnya, semuanya sehat? Kalau saya sih sehat walafiat, meski hati ini tetap saja masih “ngaggur” (wooi ngaak penting woii). Langsung saja ya gais pada kesempatan kali ini saiya mau “ngoceh”   tentang cerita kita pikgenik ke pantai NGETUN yang membuat kita jadi “GETUN” terus kita “berpaling” hati ke pantai WATU LAWANG (lagi).
Ini adalah kali ke-3 saya “diculik” oleh para “DOLANERS” untuk main ke pantai, siapa sih  DOLANERS itu sebenarnya? Sampai berani-beraninya melakukan “penculikan”.. Sedikit saiya akan ceritakan gais siapakah mereka (baca DOLANERS) sebenarnya.  DOLANERS adalah sekumpulan (mantan) Mahasiswa yang demen “DOLAN” (main dalam bahasa indonesia).  ya mungkin dari seringnya para “Hadek-Hadek” ini “DOLAN” terus mereka menasbihkan diri sebagai para “DOLANERS”. Tapi ini semua baru “Hipotesis” saiya saja hloo gaiss, haha. Untuk lebih jelasnya lagi akan dilakukan penelitian lebih jauh, lah. (Dikira skripSHIT kali yak), wkwk.
Sebenarnya para “Hadek-Hadek” merencanakan liburan ini sudah lama, tapi baru terlaksana kemaren pada tanggal 23 Desember 2015, itupun setelah melewati perhitungan yang matang dan cermat, mulai dari perhitungan arah angin, perhitungan weton, perhitungan Fengsui. dan masih banyak ritul-ritul yang lainya. Itu pun tidak semua anggota  bisa hadir. Ya sudahlah, kita mulai saja perjalanan kita.
Awal perjalanan kita dimulai dari depan (bekas) kampus kita, janjiannya sih kumpul jam 07.30. TAPIIIII tau sendiri lah gais jam “endonesia” (Sory hloo Nduut,  ura nyindir iki). Setelah beberapa saat menunggu dan yang ditunggu tiba kita langsung meluncur ke pos 2 di klaten rumahnya teh intan. Disini si “sasmi” sudah tiba duluan, sampai ikut bantu-bantu nyapu, ngepel, cuci baju. Asah-asah segala,,,, (wis dadeke pembantu wae tehhh). Setelah sebelumnya dijalan kita janjian dengan si “Ghatel” (ini adalah kepala sukunya DOLANERS gais) dan si alan, (bacanya dipisah ya gais jangan digabung)
Jadi keseluruhan yang berangkat pada kesempatan kali ini ada 10 anak manusia yang merindukan hangatnya mentari pantai, semilirnya angin laut, dan lembutnya pasir pantai.... (terlalu lebay ya gaiss? Maapkan y). Jam 8.nan kita berangkat dari rumah teh intan, rutenya kita lewat klaten - pasar semin - terus wonosari. Seperti judul diatas, tujuan pantai kita kali ini adalah pantai         NGETUN, rutenya sih kemaren kita setelah lewat terminal wonosari kita belok kiri arah pantai siung- wedi ombo. Kita lurus saja mengikuti papan petujuk ke arah pantai wedi ombo, jalanya sih mulus tapi rada sempit. Setelah melewati pertigaan kalau belok ke kanan ke arah pantai indarayanti – sundak dkk, sedangkan yang kiri ke arah pantai wedi ombo – siung, kita ambil yang  kiri ya gais, setelah pertigaan ini “bawa” motornya pelan-pelan saja ya gais soalnya papan petunjuk ke panta NGETUN kecil banget gais, jadi gak terlalu kelihatan. Nanti ada plang kecil tulisan PANTAI NGETUN, kita belok kanan masuk perkampungan, disini ada semacam “pos” retribusi masuk ke pantai yang dijaga waraga setempat (kayaknya), karena penampilanya tidak berseragam resmi dan tiketnya pun alakadarnya, disini setiap motor yang masuk dikenakan biaya masuk 5 ribu rupiah, ya cukup murah sih, jika dibandingkan dengan pos retribusi di bagian barat sana yang biaya masuknya 10 ribu per orang, setelah melewati pos ini jalanya nya gais,,    O M G,,,,,,, super duper dahsyat. Bayangkan saja gaees jalananya itu dari makadam tapi dari batu karang yang terjal-terjal dan jalanya pun naik turun,  ditambah lagi muatan saiya yang tidak enteng (sory meneh hlo ndutt), sedikit saran gais kalau mau ke sini jangan bawa motor yang “Ngak laki”.  Jangan seperti saya ya gaess yang bawa motor “Gemes” alias matic, Hyuuuh pasti bakal nyesek pengen nagis Gulingg-guling, ya kerena jalanya itu, jalan dikit gasrut batu, jalan lagi gasrut lagi, belum jalan sudah gasrut lagi. Ampe motor “gemes” daku jadi korban keganasan dia (jalan).

Dan akhirnya setelah sekitar 30,an menit kita “disiksa” untuk melewati jalanan ini, akhirnya kita smapai di TKP (pantai NGETUN).Sekitar jam 12.an siang kita sampai di pantai, lagsung kita ke-warung untuk istirahat sejenak sambil “Nge ES”. Ohh ya gais sekilas warta, di pantai NGETUN ini meski juah dan akses jalannya yang “istimewaaa” disini sudah ada beberapa penjual dan ada juga toilet. Jadi kalau kita mau “mandi-mandi lucu” atau hanya sekedar ganti baju yang basah setelah “keceh” sudah ada tempatnya, ya meskipun sederhana dan hanya berjumlah beberapa. Di warung-warung itu juga menyediakan beberapa pilihan menu seperti kopi-kopian, ES-Esan, (tapi jagan pesen es krim pasti gak ada), Mie-mie.an, Degan-degan.nan. Cabe-cabe.an (yang terakir ini juga pasti gak ada) wkwk.
Sekilas setelah kita sampai di pantai ini suasananya sejuk, teduh, nyaman, asri, gaess. Karena banyak pohon-pohon besar disekitar pantai. Lalu kita berjalan lebih mendekat ke pantai, lebih dekat lagi, lagi, dan lagiii, dan...... APAAAAHHH????? Ini pantaiinya? Kecil beadddd.. (maafkan ke AlAYan saiya gais), paling garis pantainya sekitar 50.an Meter. Terus sekitar pinggiran pantainya pun banyak batu karang yang “emeshh-emesh” jadi gak enak buat “keceh-keceh lucunya” juga dipinggiran banyak sampah daun-daun dan ranting-ranting pohon yang berserakan (kaya hati kyuh, yang masih berserakan) skip skip...  kita pun tidak berlama-lama di pantai NGETUN yang membuat hati jadi GETUN ini, langsung setelah diadakan sidang isbat yang biasa menjadi tontonon menarik rakyat indonesia setiap mau hari raya,, )halahh opo to)  tapi y tenan hloo gaisss. Kita pun segera “berpaling hati” ke pantai WATU LAWANG (lagi).
Tapi sebelum pindah ke pantai watu lawang kita adakan acara pemotretan, ya lumayan lah buat bukti kalo kita pernah kesini hehe. (bukan vamer hlow). Nanti ya gais penampakannya. Kita lanjutkan perjalanan kita dulu takut kesiangan, hlah. Setengah satu,nan kita keluar dari pantai pindah kepantai yang lain. Sebelum ke pantai WATU LAWANG kita sempatkan mampir (bukan disempatkan sih yang betul, tapi WAJIB)  ke masjid untuk sholat Dhuhur (sekalian jamak sama Ashar). Perjalanan dari pantai NGETUN ke pantai WATU LAWANG sekitar 30.an menit. Kita lewat jalur ke arah pantai sepanjang indrayanti sundak, dan teman-temanya, nanti kita akan melewati pos retrebusi, nanti disini setiap orang dikenakan biaya masuk 10 ribu rupiah, hmmm lumayan mehong yaa gaiss, dulu sebelum ngehits kaya gini cuman 5 ribuan rupiah, yaa tak apalah asalkan disertaai dengan peningkatan sarana dan prasarana yang sebanding (sook bijak banget ya akuhh).
Letak pantai WATU LAWANG ini persis disebelah timur pantai INDRAYANTI, dari parkiran pantai indrayanti kita jalan kearah timur  (jalan paving blok) sekitar 300.Meter. letak pantai yang tidak dipinggir jalan membuat pantai ini masih sepi (se sepi hati ini) uhh sayakit tauk. hanya beberapa “gelintir” manusia yang main kepantai ini, mungkin selain karena letak pantai yang sedikit masuk kedalam, juga kerena kalah pamor dengan pantai INDRAYANTI, yang sudah tersohor, dan juga dulu katanya pernah menjadi “kontroversi hati” itu, padahal pantai WATU LAWANG pun tak kalah “kekinian, dan ngehits” dari pantai indrayanti hlo gaiss, (tapi ini menurut dakuu). Pasir pantai watu lawang itu putih, halus, lembut. Kaya kulit aku banget, (terus lari takut dilempari sandal). Disini juga disediain gubuk yang “ala-ala” gitu oleh para pedagang, gak usah bayar gais. Cukup kita jajan diwarung bapak-bapak atau ibu-ibu tersebut ya gaiss, jangan cuman nebeng doang tapi gak beli, kan kaciannn.
Jam setengah 2,an kita sampai di pantai WATU LAWANG. Begitu sampaii, uhhhhhh vannaaaasssss kaliiiiiii........ (pakk beli es teh pakkkk belii, buruann pak dah ngak kuat iniiii). Emang jam-jam segitu kan enaknya bobok-bobok ciang, bukannya malah maen panas-panasan. Hehe, ya gpp lah, buat nyenengin mereka. Akhirnya kita “ngaso” dulu di salah satu gubuk. Sekalian kita makan siang (MIE rebus gak pake telur, gak pake saus, gak pake kecap, gak pake cabe) karena bapak nya ngeluarin saus nya setelah kita SELESAI makan, saya ulangi lagi setelah kita SELESAI makan, kebayang kan gimana rasanya. Makasih hloh pak makasihhh.
Setelah kita puas “bermanja-manja” digubuk yang “ala-ala” itu. Saatnya kitaaaa..... (pulanggg)  enak aja pulang, maen aer juga belom. Setelah dirasa sudah agak “eyup” (ehh bahasa indeonesiannya “eyup” itu apa yaa?) pokoknya sudah ngak terlalu panas lagi. Kita siyap untuk ber-basah-basahan (terus nyanyi “basah-basah tubuh iniiiii”......). ke vantai kalau gak basah-basahan ya rugi keleuss. (apanya yang maen ke-pantai kalau ngak basah, apanya yang maen ke-pantai kalau pulang kantong celananya gak penuh dengan pasir). “ra ketang keceh ning pante, nggango kaos kaki” (mmmmt sopo yaak). Wkwk. “Intine gais nek dolan neng pantai khudhu teless” (ngak juga ding, terserah kalian juga).
Hmmt, ngak krasa ya gais kalau maen itu, tau-tau udah sore aja. Jam 4 sore kita “mentas”, mandi, ganti baju, selfi satu cekrek, (ihh bagus), selfi dua cekrek (instagremble banget deh). selfi tiga cekrek (buat stok DISPLEY PICTURE), selfi empat, ditinggal pulangg kelamaan.
Cukup dulu yaa gais, besok-besok dilanjut lagi (makanya ajakin saiya maen biar bisa bikin cerita lagi) “ini bukan kode hlooo”. Maapkan kalau ada salah-salah ketik, salah-salah kata, kebawa curhat segala, yaa gais. Ini semua karena kekurangan, kekhilafan, dan ke-alay.an saiya yak gais. Nih oleh-oleh nya. Cekidooot.
NGEDEM DULUUU

BEDESS BEDES

JANGAN DUDUK DIBATU ITUUU

ABAIKAN IBU-IBU YANG BAWA HELEM ITU

KORBAN KEGANASAN JALAN

BIAR KEKINIAN



JIKA BERTEMU ABANG-ABANG BERJILBAB ITU HATI-HATI GAIS

JANGAN SAMPAI LENGAH GAISS KALAU GAK MAU JADI BAHAN SERETAN


TUNDUKAN KEPALA GAISS SESEMPUH NIII

BAWA PENGAWAL SENDIRI

INSTAGREMBLE BANGET KAN

KAYA IBU DAN ANAK YAA,, WKWK 

NO COMENTLAH

KEBANYANG KAN CEGARNYA KAYA APAHH

 SI "ALAN"

BIAR NGEHITS

BOBOT MU PIRO TO MIIII,,, ENTENG BIAADDD

BUTUH PERJUANGAN BUAT POSE KAYA GINIII

FULL TEAM

PALING ATAS KAKI SAPA TAU KANNNN

DAADAAAAA,,,,,, TUNGGU EPISODE BERIKUTNYA YAAA GIASSSS,,,,,,





2 komentar:

  1. Asikkkk om, lanjutkan, next trip kutunggu ��

    BalasHapus
  2. ajakin lagi dong tehh,, biar ada bahan buat nulis (ini kode hloww) hehe

    BalasHapus