GETUN diPANTAI NGETUN PINDAH KE WATU LAWANG
Haiii,,, haiii gaees, Jumpa lagi dengan daku. Gimana
kabarnya, semuanya sehat? Kalau saya sih sehat walafiat, meski hati ini tetap
saja masih “ngaggur” (wooi ngaak penting woii). Langsung saja ya gais pada
kesempatan kali ini saiya mau “ngoceh” tentang cerita kita
pikgenik ke pantai NGETUN yang membuat kita jadi “GETUN” terus kita “berpaling”
hati ke pantai WATU LAWANG (lagi).
Ini adalah kali ke-3 saya “diculik” oleh para “DOLANERS”
untuk main ke pantai, siapa sih DOLANERS
itu sebenarnya? Sampai berani-beraninya melakukan “penculikan”.. Sedikit saiya
akan ceritakan gais siapakah mereka (baca DOLANERS) sebenarnya. DOLANERS adalah sekumpulan (mantan) Mahasiswa yang
demen “DOLAN” (main dalam bahasa indonesia). ya mungkin dari seringnya para “Hadek-Hadek”
ini “DOLAN” terus mereka menasbihkan diri sebagai para “DOLANERS”. Tapi ini
semua baru “Hipotesis” saiya saja hloo gaiss, haha. Untuk lebih jelasnya lagi
akan dilakukan penelitian lebih jauh, lah. (Dikira skripSHIT kali yak), wkwk.
Sebenarnya para “Hadek-Hadek” merencanakan liburan ini
sudah lama, tapi baru terlaksana kemaren pada tanggal 23 Desember 2015, itupun
setelah melewati perhitungan yang matang dan cermat, mulai dari perhitungan
arah angin, perhitungan weton, perhitungan Fengsui. dan masih banyak
ritul-ritul yang lainya. Itu pun tidak semua anggota bisa hadir. Ya sudahlah, kita mulai saja
perjalanan kita.
Awal perjalanan kita dimulai dari depan (bekas) kampus
kita, janjiannya sih kumpul jam 07.30. TAPIIIII tau sendiri lah gais jam
“endonesia” (Sory hloo Nduut, ura
nyindir iki). Setelah beberapa saat menunggu dan yang ditunggu tiba kita
langsung meluncur ke pos 2 di klaten rumahnya teh intan. Disini si “sasmi” sudah
tiba duluan, sampai ikut bantu-bantu nyapu, ngepel, cuci baju. Asah-asah
segala,,,, (wis dadeke pembantu wae tehhh). Setelah sebelumnya dijalan kita
janjian dengan si “Ghatel” (ini adalah kepala sukunya DOLANERS gais) dan si
alan, (bacanya dipisah ya gais jangan digabung)
Jadi keseluruhan yang berangkat pada kesempatan kali ini ada 10 anak
manusia yang merindukan hangatnya mentari pantai, semilirnya angin laut, dan
lembutnya pasir pantai.... (terlalu lebay ya gaiss? Maapkan y). Jam 8.nan kita
berangkat dari rumah teh intan, rutenya kita lewat klaten - pasar semin - terus
wonosari. Seperti judul diatas, tujuan pantai kita kali ini adalah pantai NGETUN, rutenya sih kemaren kita setelah
lewat terminal wonosari kita belok kiri arah pantai siung- wedi ombo. Kita
lurus saja mengikuti papan petujuk ke arah pantai wedi ombo, jalanya sih mulus
tapi rada sempit. Setelah melewati pertigaan kalau belok ke kanan ke arah
pantai indarayanti – sundak dkk, sedangkan yang kiri ke arah pantai wedi ombo –
siung, kita ambil yang kiri ya gais,
setelah pertigaan ini “bawa” motornya pelan-pelan saja ya gais soalnya papan
petunjuk ke panta NGETUN kecil banget gais, jadi gak terlalu kelihatan. Nanti
ada plang kecil tulisan PANTAI NGETUN, kita belok kanan masuk perkampungan,
disini ada semacam “pos” retribusi masuk ke pantai yang dijaga waraga setempat
(kayaknya), karena penampilanya tidak berseragam resmi dan tiketnya pun
alakadarnya, disini setiap motor yang masuk dikenakan biaya masuk 5 ribu
rupiah, ya cukup murah sih, jika dibandingkan dengan pos retribusi di bagian
barat sana yang biaya masuknya 10 ribu per orang, setelah melewati pos ini
jalanya nya gais,, O M G,,,,,,, super duper dahsyat. Bayangkan
saja gaees jalananya itu dari makadam tapi dari batu karang yang terjal-terjal
dan jalanya pun naik turun, ditambah lagi
muatan saiya yang tidak enteng (sory meneh hlo ndutt), sedikit saran gais kalau
mau ke sini jangan bawa motor yang “Ngak laki”. Jangan seperti saya ya gaess yang bawa motor
“Gemes” alias matic, Hyuuuh pasti bakal nyesek pengen nagis Gulingg-guling, ya kerena
jalanya itu, jalan dikit gasrut batu, jalan lagi gasrut lagi, belum jalan sudah
gasrut lagi. Ampe motor “gemes” daku jadi korban keganasan dia (jalan).
Dan akhirnya setelah sekitar 30,an menit kita “disiksa”
untuk melewati jalanan ini, akhirnya kita smapai di TKP (pantai NGETUN).Sekitar jam 12.an siang kita sampai di pantai, lagsung
kita ke-warung untuk istirahat sejenak sambil “Nge ES”. Ohh ya gais sekilas
warta, di pantai NGETUN ini meski juah dan akses jalannya yang “istimewaaa”
disini sudah ada beberapa penjual dan ada juga toilet. Jadi kalau kita mau
“mandi-mandi lucu” atau hanya sekedar ganti baju yang basah setelah “keceh”
sudah ada tempatnya, ya meskipun sederhana dan hanya berjumlah beberapa. Di
warung-warung itu juga menyediakan beberapa pilihan menu seperti kopi-kopian,
ES-Esan, (tapi jagan pesen es krim pasti gak ada), Mie-mie.an, Degan-degan.nan.
Cabe-cabe.an (yang terakir ini juga pasti gak ada) wkwk.
Sekilas setelah kita sampai di pantai ini suasananya
sejuk, teduh, nyaman, asri, gaess. Karena banyak pohon-pohon besar disekitar
pantai. Lalu kita berjalan lebih mendekat ke pantai, lebih dekat lagi, lagi,
dan lagiii, dan...... APAAAAHHH????? Ini pantaiinya? Kecil beadddd.. (maafkan
ke AlAYan saiya gais), paling garis pantainya sekitar 50.an Meter. Terus
sekitar pinggiran pantainya pun banyak batu karang yang “emeshh-emesh” jadi gak
enak buat “keceh-keceh lucunya” juga dipinggiran banyak sampah daun-daun dan
ranting-ranting pohon yang berserakan (kaya hati kyuh, yang masih berserakan)
skip skip... kita pun tidak berlama-lama
di pantai NGETUN yang membuat hati jadi GETUN ini, langsung setelah diadakan
sidang isbat yang biasa menjadi tontonon menarik rakyat indonesia setiap mau
hari raya,, )halahh opo to) tapi y tenan hloo gaisss. Kita pun segera
“berpaling hati” ke pantai WATU LAWANG (lagi).
Tapi sebelum pindah ke pantai watu lawang kita adakan
acara pemotretan, ya lumayan lah buat bukti kalo kita pernah kesini hehe.
(bukan vamer hlow). Nanti ya gais penampakannya. Kita lanjutkan perjalanan kita
dulu takut kesiangan, hlah. Setengah satu,nan kita keluar dari pantai pindah
kepantai yang lain. Sebelum ke pantai WATU LAWANG kita sempatkan mampir (bukan
disempatkan sih yang betul, tapi WAJIB) ke masjid untuk sholat Dhuhur (sekalian jamak
sama Ashar). Perjalanan dari pantai NGETUN ke pantai WATU LAWANG sekitar 30.an
menit. Kita lewat jalur ke arah pantai sepanjang indrayanti sundak, dan
teman-temanya, nanti kita akan melewati pos retrebusi, nanti disini setiap
orang dikenakan biaya masuk 10 ribu rupiah, hmmm lumayan mehong yaa gaiss, dulu
sebelum ngehits kaya gini cuman 5 ribuan rupiah, yaa tak apalah asalkan
disertaai dengan peningkatan sarana dan prasarana yang sebanding (sook bijak
banget ya akuhh).
Letak pantai WATU LAWANG ini persis disebelah timur
pantai INDRAYANTI, dari parkiran pantai indrayanti kita jalan kearah timur (jalan paving blok) sekitar 300.Meter. letak
pantai yang tidak dipinggir jalan membuat pantai ini masih sepi (se sepi hati
ini) uhh sayakit tauk. hanya beberapa “gelintir” manusia yang main kepantai
ini, mungkin selain karena letak pantai yang sedikit masuk kedalam, juga kerena
kalah pamor dengan pantai INDRAYANTI, yang sudah tersohor, dan juga dulu
katanya pernah menjadi “kontroversi hati” itu, padahal pantai WATU LAWANG pun
tak kalah “kekinian, dan ngehits” dari pantai indrayanti hlo gaiss, (tapi ini
menurut dakuu). Pasir pantai watu lawang itu putih, halus, lembut. Kaya kulit
aku banget, (terus lari takut dilempari sandal). Disini juga disediain gubuk
yang “ala-ala” gitu oleh para pedagang, gak usah bayar gais. Cukup kita jajan
diwarung bapak-bapak atau ibu-ibu tersebut ya gaiss, jangan cuman nebeng doang
tapi gak beli, kan kaciannn.
Jam setengah 2,an kita sampai di pantai WATU LAWANG.
Begitu sampaii, uhhhhhh vannaaaasssss kaliiiiiii........ (pakk beli es teh
pakkkk belii, buruann pak dah ngak kuat iniiii). Emang jam-jam segitu kan
enaknya bobok-bobok ciang, bukannya malah maen panas-panasan. Hehe, ya gpp lah,
buat nyenengin mereka. Akhirnya kita “ngaso” dulu di salah satu gubuk. Sekalian
kita makan siang (MIE rebus gak pake telur, gak pake saus, gak pake kecap, gak
pake cabe) karena bapak nya ngeluarin saus nya setelah kita SELESAI makan, saya
ulangi lagi setelah kita SELESAI makan, kebayang kan gimana rasanya. Makasih
hloh pak makasihhh.
Setelah kita puas “bermanja-manja” digubuk yang “ala-ala”
itu. Saatnya kitaaaa..... (pulanggg) enak aja pulang, maen aer juga belom. Setelah
dirasa sudah agak “eyup” (ehh bahasa indeonesiannya “eyup” itu apa yaa?)
pokoknya sudah ngak terlalu panas lagi. Kita siyap untuk ber-basah-basahan
(terus nyanyi “basah-basah tubuh iniiiii”......). ke vantai kalau gak
basah-basahan ya rugi keleuss. (apanya yang maen ke-pantai kalau ngak basah,
apanya yang maen ke-pantai kalau pulang kantong celananya gak penuh dengan
pasir). “ra ketang keceh ning pante, nggango kaos kaki” (mmmmt sopo yaak).
Wkwk. “Intine gais nek dolan neng pantai khudhu teless” (ngak juga ding,
terserah kalian juga).
Hmmt, ngak krasa ya gais kalau maen itu, tau-tau udah
sore aja. Jam 4 sore kita “mentas”, mandi, ganti baju, selfi satu cekrek, (ihh
bagus), selfi dua cekrek (instagremble banget deh). selfi tiga cekrek (buat
stok DISPLEY PICTURE), selfi empat, ditinggal pulangg kelamaan.
Cukup dulu yaa gais, besok-besok dilanjut lagi (makanya
ajakin saiya maen biar bisa bikin cerita lagi) “ini bukan kode hlooo”. Maapkan
kalau ada salah-salah ketik, salah-salah kata, kebawa curhat segala, yaa gais.
Ini semua karena kekurangan, kekhilafan, dan ke-alay.an saiya yak gais. Nih
oleh-oleh nya. Cekidooot.
 |
NGEDEM DULUUU |
 |
BEDESS BEDES |
 |
JANGAN DUDUK DIBATU ITUUU |
 |
ABAIKAN IBU-IBU YANG BAWA HELEM ITU |
 |
KORBAN KEGANASAN JALAN |
 |
BIAR KEKINIAN |
 |
JIKA BERTEMU ABANG-ABANG BERJILBAB ITU HATI-HATI GAIS |
 |
JANGAN SAMPAI LENGAH GAISS KALAU GAK MAU JADI BAHAN SERETAN |
 |
TUNDUKAN KEPALA GAISS SESEMPUH NIII |
 |
BAWA PENGAWAL SENDIRI |
 |
INSTAGREMBLE BANGET KAN |
 |
KAYA IBU DAN ANAK YAA,, WKWK |
 |
NO COMENTLAH |
 |
KEBANYANG KAN CEGARNYA KAYA APAHH |
 |
SI "ALAN" |
 |
BIAR NGEHITS |
 |
BOBOT MU PIRO TO MIIII,,, ENTENG BIAADDD |
 |
BUTUH PERJUANGAN BUAT POSE KAYA GINIII |
 |
FULL TEAM |
 |
PALING ATAS KAKI SAPA TAU KANNNN |
 |
DAADAAAAA,,,,,, TUNGGU EPISODE BERIKUTNYA YAAA GIASSSS,,,,,, |
Asikkkk om, lanjutkan, next trip kutunggu ��
BalasHapusajakin lagi dong tehh,, biar ada bahan buat nulis (ini kode hloww) hehe
BalasHapus